Harumkan NTT Hingga Mendunia

Julie Sutrisno Laiskodat, Anggota DPR RI Fraksi Nasdem

Multitasking merupakan kata yang bisa menggambarkan perempuan yang satu ini. Ketekunannya membangkitkan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) membuatnya diangkat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem. Dalam beberapa tahun ke depan, Julie Sutrisno Laiskodat akan terus mendedikasikan diri untuk mengembangkan daerahnya menjadi jauh lebih baik lagi.

 

Sebelum dipercaya masuk DPR, dia dan suami sudah lebih dahulu bergerak untuk NTT di berbagai lini sejak bertahun-tahun silam. Untuk itu, Julie bersyukur dipercaya untuk duduk di kursi wakil rakyat. Dengan jaringan baru yang dimiliki, dia memiliki jangkauan yang lebih luas untuk berbuat lebih banyak lagi.

 

Tidak hanya menjadi anggota DPR, jauh sebelum itu dia menjabat sebagai Ketua Dekranasda Nusa Tenggara Timur (NTT). Sukses memanfaatkan kepercayaan yang diberikan, Julie berhasil membawa nama baik daerahnya tersebut ke ajang-ajang bergengsi. Salah satunya adalah saat memperkenalkan NTT ke kancah internasional. Kesempatan emas tersebut dilakukan saat finalis ajang Miss Universe 2020, Miss International 2020, dan Miss Supranational 2020 mengenakan busana bertema NTT. Dekranasda juga bekerja sama di ajang Putri Indonesia dalam mempromosikan Labuan Bajo. Dia pernah pula membawa tenun NTT ke berbagai ajang fashion tingkat dunia, seperti Paris Fashion Week, New York Fashion Week, London Fashion Week, dan Australia Fashion Week.

 

Selain memperkenalkan budaya Tanah Air lewat berbagai busana yang menawan, Dekranasda juga terus mendukung putra putri daerah untuk masuk di ajang-ajang internasional lewat berbagai wadah. Salah satunya adalah memberikan bimbingan agar para calon finalis mendapat kesempatan belajar yang bisa meningkatkan kualitas yang dimiliki. Baik dari segi softskill maupun hardskill mereka.

 

“Dekranasda NTT sejak tahun 2019 mengadakan pemilihan Putra & Putri NTT setiap tahunnya. Dari hasil seleksi tersebut kami membuka wadah agar bisa mengikuti ajang-ajang pemilihan di tingkat nasional maupun internasional. Kami bimbing dan fasilitasi kebutuhan untuk persiapan menghadapi pemilihan. Salah satunya melalui busana yang dikenakan,” ujarnya kepada Women’s Obsession.

 

Baca juga:

Rangkul Pelaku UMKM

Kampanyekan Merek Kolektif untuk Kembangkan Koperasi

 

Melebarkan keindahan budaya NTT juga dilakukan dengan mengirim anggota sanggar tari ke acara Cidap Art Festival di Ekuador pada pertengahan tahun 2019. Di sana, tari-tarian tradisional khas NTT ditampilkan dengan sangat indah. Belum lagi busana yang digunakan mencerminkan ciri khas daerah yang beribu kota Kupang tersebut. Dalam kesempatan itu, ikut serta pula para penenun dan perajin yang lolos kurasi untuk bertukar ilmu tenun dengan pegiat lain di sana. 

 

Sementara pada awal 2020, anak-anak Sekolah Menengah Atas dari wilayah Sumba Timur dikirim untuk mengikuti ajang Festival Bunga dan Buah di Ekuador. Para siswa menampilkan tari-tarian yang berasal dari enam kabupaten berbeda NTT. Tidak hanya itu, produk-produk unggulan, seperti kain tenun, kopi, dan kelor juga dipamerkan sebagai usaha mengenalkan kekayaan alam NTT di kancah Internasional. 

 

Dikenal sebagai wanita tangguh di Nusa Tenggara Timur, Julie juga telah merintis sebuah yayasan nirlaba sejak 15 tahun silam, yakni Yayasan Levico. Berbagai kegiatan mulia dilakukannya melalui lembaga ini. Di antaranya pengobatan gratis, beasiswa, taman baca, dan butik LeViCo. Di tengah kesibukannya sebagai Ketua Dekranasda, dia juga masih menyempatkan diri untuk mengurus butik yang dibantu oleh 10 orang karyawan. Demi mendukung kesibukannya, Julie telah membuat sistem sejak sepuluh tahun terakhir.

 

Baca juga:

Ciptakan Jakarta yang Harmonis dan Humanis

Motor Penggerak Entrepreneur

 

Sementara, Taman Baca Levico sendiri dibentuk dengan sebuah angan besar, yakni mimpi untuk setiap desa di NTT nantinya bisa mempunyai buku-buku untuk dibaca. Sebab, dia percaya bahwa membaca adalah jendela untuk melihat dunia. Kualitas Sumber Daya Manusia pun bisa meningkatkan diri melalui kegiatan membaca. Hingga saat ini ada sekitar 300 titik taman baca yang diberikan 1000 buku per titiknya. 

 

Memiliki keinginan yang kuat untuk membuat generasi penerusnya bisa mendapat buku yang berkualitas, dia dinobatkan sebagai Bunda Baca NTT. “Saya mendapat gelar Bunda Baca NTT, karena ingin mewujudkan mimpi setiap kabupaten terdaftar di perpustakaan nasional Kabupaten Literasi dan menjadikan NTT menjadi Provinsi Literasi di Indonesia,” tutupnya. Indah K | Foto: Dok. Pribadi