Atasi Kecemasan Hadapi Normal Baru

Wilayah Jakarta telah memasuki masa PSBB transisi pertengahan Juni lalu. Beberapa perusahaan juga telah mulai beraktivitas normal. Kita pun semakin sering mendengar istilah ‘New Normal’ atau ‘Normal Baru’. Tanpa disadari, tingkat kewaspadaan kita saat beraktivitas di luar rumah ikut meningkat. Akibatnya, kecemasan berlebih pun terpicu sebagai salah satu bentuk gangguan fungsi kognitif.

 

Fungsi kognitif manusia dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti kondisi lingkungan, dan faktor internal seperti kondisi dalam tubuh. Jika kondisi tubuh terganggu, seperti dehidrasi dapat memperparah tingkat kecemasan seseorang. Hal ini tentu berdampak negatif pada kualitas hidup mereka. Menurut sebuah studi dehidrasi dapat mengganggu fungsi kognitif dan memengaruhi suasana hati (mood) seseorang. Padahal fungsi kognitif memegang peranan penting dalam mengatur persepsi, cara berpikir, kemampuan mengingat, dan merasakan emosi.

 

Penuhi kebutuhan hidrasi untuk kurangi kecemasan

 

“75% otak manusia terdiri dari air, apabila tubuh kehilangan sedikitnya 2% saja dari jumlah total air dalam tubuh, hal ini dapat mengganggu fungsi tubuh kita, termasuk otak. Akibat dari fungsi kognitif dan mood yang terganggu, seseorang akan merasa konsentrasinya menurun, mudah mengantuk dan lelah, serta lebih mudah cemas dan tegang,” ujar Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG). 

 

Oleh karena itu, dr. Diana menekankan pentingnya memerhatikan frekuensi minum air demi menjaga kelancaran fungsi otak dan memelihara kesehatan tubuh. “Faktanya, 28% orang dewasa dan 21-22% anak serta remaja di Indonesia masih belum memenuhi kebutuhan hidrasi mereka. Meski kebutuhan hidrasi setiap orang bervariasi tergantung pada banyak faktor, namun orang dewasa sehat dan aktif pada umumnya membutuhkan sekitar 2 liter air setiap harinya; dan secara sederhana kita dapat memenuhinya dengan 4 botol air mineral ukuran 600 ml. Untuk memastikan aliran nutrisi dan hidrasi yang cukup guna menjaga fungsi fisiologis tubuh, sebaiknya kita mengawali dan mengakhiri hari dengan minum air. Minumlah air secara berkala dan sebelum gejala dehidrasi muncul, seperti rasa haus.”

 

Baca juga: 

5 Cara Perkuat Sistem Imun Tubuh

Manfaat Kurma untuk Kesehatan Kulit

 

 

Praktisi Mindfulness dan Emotional Healing Adjie Santosoputro turut menyampaikan pentingnya untuk menyeimbangkan asupan air dan nutrisi, serta mengelola pikiran dengan baik untuk mengurangi rasa cemas berlebihan. “Pada prinsipnya, sebelum mengolah jiwa, kita tentu perlu memenuhi semua kebutuhan dasar fisik terlebih dahulu. Jika tubuh mengalami ketidakseimbangan, seperti dehidrasi, maka kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk kondisi emosional tentu terganggu,” ungkapnya.

 

Salah satu cara mengatasi kecemasan adalah dengan memahami konsep mindfulness, yaitu melatih pikiran agar sadar secara penuh dan hadir secara utuh di sini-kini. Tubuh di sini, pikiran juga beristirahat di sini, bukan mengembara ke masa depan. “Menjadi mindful akan membantu kita tidak hanya meningkatkan fokus pikiran dan menjaga emosi, tapi juga menciptakan hidup yang lebih bahagia dan tenang,” jelas Adjie lebih lanjut.

 

 

Mengingat pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan raga, terutama di masa ‘Normal  Baru’ ini, Danone-AQUA berkomitmen untuk selalu menyediakan air minum berkualitas dari sumber yang terlindungi bagi masyarakat Indonesia. “Sebagai perusahaan yang percaya pentingnya menyebarkan kebaikan, kami ingin terus mengingatkan masyarakat untuk selalu memenuhi kebutuhan hidrasi sehat harian agar mengurangi risiko dehidrasi yang bisa memengaruhi tingkat kecemasan,” ujar Danone-AQUA Brand Director Intan Ayu Kartika. Nur A | Foto: Danone-AQUA