Bangun Bisnis Hidup Sehat ala Bams

Bambang Reguna Bukit, Musisi – Entrepreneur

Bakat bisnis memang mengalir dari keluarga Bambang Reguna Bukit yang akrab disapa Bams ini. Musisi yang sempat bergabungdalam band Samsons ini kemudian memutuskan untuk terjun serius ke dunia bisnis sejak 2014. Bersama dengan teman-temannya, diamendirikan The Fit Company, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang wellness. 

 

Berfokus pada produk gaya hidup aktif dan sehat, bidang usahanya bermula sebagai distributor alat kesehatan, Kredoaum. Merintis dari awal, pria kelahiran Ottawa, Kanada, ini mengaku terlibat langsung, mulai dari menjadi sales, trainer, sampai kasir pun pernah dirasakannya. Namun, hal itu malah melecut dirinya agar semakin semangat dalam memajukan perusahaan. Perlahan usaha pun semakin meluas, microgym 20Fit, gym Fitstop yang kini berganti nama menjadi 20Fit Project, restoran makanan sehat Fit Lo-Kal, dan yang terbaru mi instan sehat Fitmee.

Passion dalam Berbisnis

Pria berumur 35 tahun ini mengungkapkan bahwa transisi dari pemusik menjadi pengusaha bukanlah hal sulit baginya. Pilihannya memulai bisnis di bidang wellness juga didasarkan pada kesukaannya terhadap gaya hidup sehat. Pernah merasakan berat badan 110 kilogram, membuat Bams menyadari pentingnya pola hidup teratur dan makan yang benar. Perusahaannya kemudian mendirikan microgym 20Fit sebagai solusi untuk kaum urban yang ingin berolahraga dengan hasil lebih maksimal. 20Fit adalah satu-satunya tempat olah kebugaran yang menggunakan mesin Electro Muscle Stimulation (EMS) yang dapat mempersingkat waktu olahraga, dari 20 menit sama dengan tiga jam di gym konvensional.

Pelantun tembang populer ‘Kenangan Terindah’ ini pun terus mengembangkan inovasi. Sadar bahwa banyak orang yang ingin memulai hidup sehat The Fit Company kemudian membuka Fit Lokal, restoran cepat saji yang menyediakan makanan sehat rendah kalori yang kini berubah menjadi Fit Gourmet. Jeli melihat peluang di bidang food & beverage, mereka meluncurkan Fitmee dua tahun lalu. “Mi instan adalah jenis makanan yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, termasuk penduduk Indonesia. Kemudahan penyajian dan rasanya yang nikmat membuat mi instan menjadi salah satu makanan favorit di berbagai kesempatan, termasuk saat berbuka puasa,” ujar Bams.

 

 

Mengukuhkan Posisi Kala Pandemi

 

Dalam wawancara dengan Women’s Obsession beberapa waktu lalu, Bams mengatakan bahwa perusahaannya turut terdampak pandemic Covid-19 yang tengah melanda di seluruh dunia. Menghadapi kondisi sulit, perusahaan harus menerapkan kebijakan agar mampu bertahan hingga krisis ini berlalu. Pemotongan gaji karyawan memang tidak dapat dihindarkan, karena beberapa unit usaha tidak dapat beroperasi, seperti 20Fit dan FitStop sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar. “Board of director sendiri memutuskan untuk tidak digaji, supaya fair,” tutur ayah satu putri ini dengan realistis.

Adanya perubahan perilaku konsumen selama masa pandemi Covid-19 turut berpengaruh pada keberlangsungan bisnis lokal. Para pelaku bisnis dituntut untuk cepat beradaptasi, berpikir kreatif, dan cermat mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 20FIT misalnya, resmi meluncurkan VirtuFIT, kelas virtual personal dengan pelatih kebugaran pertama di Indonesia belum lama ini. Dibuat dengan konsep one-on-one virtual coaching, memungkinkan pengguna berolahraga secara interaktif dengan personal coach, tanpa perlumelakukan kontak fisik. Dengan pendekatan seperti ini, keamanan pengguna selama berolahraga lebih terjamin, meskipun olahraga dilakukan secara virtual. Pelatih kebugaran (personal coach) ditugaskan fokus pada satu pengguna dalam satu sesi latihan. Mulai dari menunjukkan gerakan olahraga yang benar, hingga memastikan agar pengguna tidak mengalami cedera selama berolahraga. 

 

 

Bisnis lainnya pun mengalami kemandekan, sebut saja investasi terbaru Bams pada klinik ketampanan Menology by ZAP. “Saat harus berada di rumah saja, tidak banyak orang yang memikirkan untuk tetap tampil tampan,” ujarnya sambil tertawa. Namun, di balik itu, ada pula bidang usahanya yang mengalami kemajuan, seperti homeware dan home appliances. Tetap optimis, Bams mendapatkan dukungan yang besar dari keluarganya, terutama sang ibu. Mengaku sebagai anak rumahan, baginya keluarga adalah nomor satu. Ketika bisnisnya mengalami kegagalan, selama keluarganya baik-baik saja, dia yakin pasti akan bisa bangkit kembali. Nur A | Foto: Dok. Pribadi