Bahaya Paparan Sinar Biru Di Sekitar Kita

Bila Anda termasuk yang gemar bermain ponsel dan terpapar cahaya gadget sebelum tidur, sebaiknya mulai mengurangi aktivitas tersebut. Bukan hanya sinar UV, kulit kita memiliki ‘musuh’ lain yang sama berisikonya karena dapat mengurangi elastisitas dan kekencangan, yakni High Energy Visible Light (HEV). Disebut juga sebagai blue light, HEV dipancarkan dari smartphone, tablet, layar komputer, dan layar televisi.

Sejak tahun 2013, banyak penelitian membuktikan cahaya HEV ini ternyata mampu merusak kulit kita. HEV adalah cahaya berfrekuensi tinggi dan berenergi tinggi, sekitar 380 hingga 500 nanometer bagian yang terlihat dari spektrum elektromagnetik dan disebut sebagai sinar ultraviolet dekat.

Sumber sinar biru antara lain matahari, pencahayaan spektrum penuh, monitor layar datar, ponsel, dan tablet. Selain itu, permukaan reflektif seperti air, kaca, salju, dan bahkan beton juga sumber HEV. Kemampuannya mencapai hypodermis kulit membuatnya berpotensi lebih merusak daripada sinar ultraviolet.

Andrew Birnie, dokter di William Harvey dan Kent and Canterbury Hospitals mengatakan paparan cahaya biru terutama di malam hari, dapat mengganggu ritme sirkadian dan membuat kita lebih sulit untuk tidur. Selain itu, terus menatap layar ponsel dalam waktu cukup lama juga dapat menyebabkan keriput di bawah dagu dan sekitar leher. Bahkan, menyipitkan mata saat melihat ponsel juga mengakibatkan keriput di sekitar mata.

Sementara ahli bedah kecantikan dan perawatan kulit selebriti Jean-Louis Sebagh mengungkapkan pentingnya memakai tabir surya dengan SPF yang cukup. “HEV dapat merusak kulit, risikonya sama seperti jika UVA dan UVB digabungkan,” ungkapnya mengutip studi dari Lipo Chemicals tahun 2013. Dia menjelaskan bahwa efek HEV antara lain pigmentasi tidak merata, penuaan dini, munculnya kerut, dan gangguan fungsi skin barrier, meskipun tidak ada kemerahan seperti dari paparan matahari berlebihan.

Tak selamanya buruk, penelitian pun menyebutkan walaupun berdampak negatif, sinar biru membantu tubuh rileks setelah mengalami stres psikologis. Meskipun demikian, kita tetap perlu mengurangi pancaran sinar biru berlebih, karena dapat mengacaukan produksi melanin pada wajah, sehingga menyebabkan munculnya bintik-bintik hitam serta masalah kulit lainnya.

Ada beberapa tips untuk melindungi kulit dari cahaya HEV, antara lain menggunakan sunscreen dengan SPF 30. Kenakan kacamata hitam berlensa gelap yang memiliki ratingUV. Mengingat sinar biru juga cukup berdampak negatif pada mata, pertimbangkan penggunaan ‘kacamata komputer’ jika pekerjaan Anda mengharuskan untuk sering menatap layar. Kacamata berwarna kuning bukan membuat sekeliling tampak kuning, melainkan hanya memblokir cahaya biru yang dipancarkan sebagian besar monitor.

Pasang pula penutup atau shield khusus yang dapat menghalangi sinar biru smartphone, tablet, maupun monitor komputer ke mata kita. Terakhir, aktifkan pengaturan modus malam pada perangkat digital, agar secara signifikan mengurangi pancaran blue light dan menggunakan yellow light. Angie Diyya | Istimewa