Nongshim Gerakkan Followers Tumbuhkan Empati Sosial

 

Hasil kajian Food Loss and Waste Study Waste4Change mengungkapkan food loss dan food waste Indonesia per orang mencapai 184 kg per tahun atau secara total 48 juta ton dalam setahun. Tidak hanya menyebabkan pemanasan global, kebiasaan tidak menghabiskan makanan juga memiliki dampak sosial yang cukup besar, karena banyak masyarakat yang kekurangan makanan.

 

Di tengah kondisi sosial yang beragam dan masa pandemik ini, Nongshim Indonesia mengajak masyarakat untuk berbuat baik dengan lebih menghargai makanan. Gerakan ‘Seribu Nongshim untuk Semua’, yang diinisiasi melalui platform digital menggerakkan followers sebagai partisipan. Kegiatan ini mengajak para peserta untuk mengikuti aktivitas yang dilakukan di akun Instagram Nongshim.

 

 

Setiap video yang masuk akan dikonversi dengan jumlah produk Nongshim yang akan dibagikan. Selain memberikan pesan positif, kegiatan ini bertujuan pula untuk memberikan dampak nyata kepedulian Nongshim Indonesia di sektor pangan, terutama yang erat kaitannya dengan menumbuhkan empati di kehidupan sosial.

 

BACA JUGA:

Inisiatif Benihbaik.com & Kemdikbud-Ristek Inspirasi dan Edukasi Gen-Aktif

Mendorong Masyarakat Hidup Lebih Sehat

 

Jenny Liliyanty selaku Brand Manager PT. Sukanda Djaya mengatakan, “Nongshim Indonesia sebagai supplier dan pemilik brand produk panganan, merasa perlu berkontribusi untuk memberikan social impact yang nyata ke target-target yang tepat. Kegiatan ini juga bertujuan menyampaikan pesan sosial secara positif mengenai dampak akan perubahan kebiasaan konsumsi makanan dan menumbuhkan rasa empati dari masyarakat secara menyeluruh.”

 

Dilakukan secara offline, kegiatan ‘Seribu Nongshim untuk Semua’ berjalan selama Bulan Ramadan yang lalu. Waktu tersebut dipilih menjadi momen tepat untuk melaksanakan dan menyebarkan pesan kebaikan. Ribuan produk Nongshim (Shin Ramyun, Shin Ramyun Shrimp, Neoguri, Kimchi Ramyun, dan Claypot Ramyun) berhasil didistribusikan ke beberapa target penerima (panti asuhan, non-government organization, komunitas, dan pekerja pelayanan publik, serta masyarakat yang membutuhkan).