The Balvenie Sajikan Wiski Racikan Warisan Terbaik di Tanah Air

 

Selama lebih dari 130 tahun, Balvenie terus konsisten memproduksi wiski dengan cara tradisional. Masih mempertahankan prinsip Five Rare Crafts sejak 1982, label ini berhasil menghadirkan wiski yang tercipta dari paduan keahlian, keterampilan, dan ambisi yang memberikan The Balvenie karakter uniknya.

 

Didirikan di Speyside, Skotlandia, oleh William Grant pada tahun 1892, perusahaan ini masih dijalankan oleh keluarganya. The Balvenie merupakan perusahaan Single Malt Scotch Whisky buatan tangan paling banyak.

 

BACA JUGA:

Nikmatnya Kreasi Daging & Sayuran Asal Australia

Selebrasi Sore dengan Tipsy Tea di Raffles Hotel Jakarta

 

“Kami sangat bangga dengan tradisi dan keahlian yang kami miliki dalam setiap aspek dari keseluruhan proses pembuatan wiski. Hal ini menjadikan kami satu-satunya penyulingan di Skotlandia yang masih menggunakan barli yang ditanam sendiri dan mengoperasikan working floor maltings secara tradisional,” ungkap Kurniawan K. Wawan, On Trade Specialist, William Grant & Sons pada acara Exclusive Media Gathering “The Balvenie, Made by Heart'', Jakarta (13/12).

 

 

The Balvenie bekerja sama dengan David C. Stewart MBE, seorang Malt Master dengan pengalaman terpanjang di industri selama enam dekade. Dia melakukan nose testing secara langsung sebelum wiski tersebut siap dipasarkan. Sehingga setiap varian wiski Balvenie memiliki citarasa unik, menawarkan kemewahan, kelembutan, serta karakter khas.

 

Pada 2022, Cask Finishes Collection diperkenalkan Balvenie. Koleksi ini mengeksplorasi rasa lembut yang dihasilkan dari citarasa vanila dan madu yang khas. Dipelopori pertama kali oleh sang Malt Master, seluruh varian koleksi ini turut diproduksi dengan teknik khusus yang merupakan buatan tangan, yaitu Cask Finishing.

 

 

Teknik ini melibatkan pengambilan mature liquid dalam satu cask untuk waktu lama dan memindahkannya ke cask berbeda dalam waktu lebih singkat untuk menambahkan lapisan sensasi rasa yang berbeda. Koleksi dari varian ini terdiri dari Double Wood berusia 12 tahun, Caribbean Cask berusia 14 tahun, French Oak berusia 16 tahun, dan Portwood berusia 21 tahun.

 

“Dedikasi keahlian yang tinggi dan curahan hati dalam setiap botol wiski yang membedakan kami dari merek lain. Selain butuh keahlian untuk membuat sesuatu yang hebat, butuh curahan hati pula untuk membuat sesuatu yang luar biasa, dan kami menyebutnya: The Ultimate Craftsmanship,” pungkas Kurniawan.

 

Sebagai selebrasi atas dedikasi terhadap keahlian terbaik dan eksplorasi kreativitas seni modern, The Balvenie juga meluncurkan kampanye The Makers Project. Kolaborasi seni ini melibatkan insan kreatif lokal dari Asia Tenggara. Tujuannya untuk memberikan inspirasi tentang bagaimana seorang individu mencurahkan hati pada setiap karya yang dikerjakan untuk mengelevasi hal hebat menjadi luar biasa. Tahun ini, Balvenie berkolaborasi dengan Diela Maharanie, melahirkan karya seni berjudul “Cendrawasih” dan beberapa gift set yang tersedia dalam edisi terbatas.