Lestarikan Budaya Tumpang Sari Ciptakan Mindful Fashion

 

Lekat dengan perayaan, Ramadan menjadi momen yang dinantikan untuk bersolek dengan pakaian baru. Namun seiring waktu berjalan, makin banyak masyarakat yang ingin mencapai ketenangan lahir dan batin dengan penuh kesadaran diri serta menerapkan mindful consumption pada Ramadan kali ini.

 

SukkhaCitta, sebagai brand fashion yang giat mendorong keberlanjutan dan kesadaran berpakaian, turut merilis koleksi terbarunya di bulan ini. Bertajuk KAPAS Tumpang Sari, koleksi ini tersedia untuk pria dan perempuan.

 

BACA JUGA:

Dominasi Warna Pastel dalam Raya 2023 Collection Si.Se.Sa

Ramadan in Style: Koleksi Eksklusif Brand Lokal Fashion Muslim

 

Menggunakan bahan KAPAS yang telah dirawat oleh para petani dan ditanam dengan metode tumpang sari, SukkhaCitta ingin mengajak masyarakat untuk menjadi lebih mindful dan bijak berkonsumsi. Salah satunya dalam memilih pakaian, yang dapat mengubah segala bagian dari kehidupan.

 

Terinspirasi dari kilas balik masa kecil sang desainer, Anastasia Setiobudi, menghadirkan beragam busana dan aksesoris yang memadukan kelembutan kapas dengan kerajinan bordir tangan.

 

 

“Koleksi kali ini merupakan pengembangan dari koleksi KAPAS kami sebelumnya. Setiap helai menceritakan interpretasi dari perjalanan kilas balik dan kenangan seorang Ibu dan Nenek. Harapannya, setiap piece dari koleksi ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Layaknya seperti kehangatan seorang nenek atau ibu dalam keluarga yang mewariskan tradisi dan kasih sayang,” ujar Anastasia dalam jumpa pers pada Kamis (30/3/2023).

 

Koleksi KAPAS Tumpang Sari bukan hanya sekedar fashion item untuk mempercantik diri di bulan suci. Namun juga menjadi simbol dari nilai-nilai cinta, kehangatan dan kebersamaan warisan dari nenek yang ingin dilanjutkan dari generasi ke generasi sambil memberdayakan pembuatnya.

 

 

Untuk memperkenalkan konsep farm to closet, SukkhaCitta membuat pameran instalasi di gerainya yang berada di Astha District 8. Pengunjung dibawa ke dalam tiap tahap siklus produksi yang membutuhkan waktu 180 hari. Mulai dari menanam dan memanen kapas, hingga ke proses menjahit sampai menjadi helaian pakaian.

 

Kapas yang ditanam secara tumpang sari bersama dengan 24 jenis tanaman lain, juga turut menghidupi ekosistem baru yang dapat menyembuhkan bumi. Dengan demikian turut mendukung keanekaragaman hayati, hingga menjadi sumber pangan. Nikmati setiap balutan memori indah yang begitu berharga, agar kembali terkoneksi dan menghargai setiap hal dalam hidup. Saatnya untuk meningkatkan kesadaran dan memulai hubungan baik dengan alam.