Naila Novaranti: Mengharumkan Nama Bangsa Lewat Skydiving

Srikandi Tangguh 2023

Menekuni profesi sebagai atlet dan instruktur terjun payung atau skydiving international sebenarnya bukanlah cita-cita awal Naila Novaranti. Ini bermula saat dirinya bekerja sebagai Marketing Manager Aerodyne Parachute pada tahun 2009 dan menjual parasut kepada warga sipil dan militer. Agar tidak diremehkan, apalagi dia juga seorang perempuan, Naila merasa tertantang untuk bisa merasakan produk parasut yang dijualnya dan mencobanya langsung dengan belajar menjadi penerjun payung.

 

Saat belajar Naila sempat merasa takut dan sampai didorong keluar dari pesawat berkali-kali. Belum lagi saat pendaratan terasa lebih menakutkan, karena seperti tanah mendekati dirinya. “Saya berusaha mengikuti semua aturan dengan sebaik-baiknya. Ternyata saya menyukainya dan berada di udara terasa sangat menyenangkan. Kita bisa melakukan gerakan apa pun tanpa khawatir akan menabrak kaca atau jendela. Langit pun tampak begitu indah di mata,” ungkap atlet yang terakreditasi oleh Asosiasi Parasut Amerika Serikat (USPA) ini seraya tersenyum.

 

 

Baca Juga:

Rany Fardiany: Dukung Perkembangan Ekonomi Lewat Teknologi

dr Yovi Yoanita: Bangun Mental Health Awareness

 

 

Naila kemudian terus berlatih secara serius dibimbing dengan sabar oleh dua instruktur terbaik hingga akhirnya dia meraih kesuksesan sebagai atlet dan instruktur skydiving internasional. Selain beraksi sebagai atlet, dia juga aktif menjadi instruktur sky-diving di 46 negara di dunia, termasuk angkatan militer Indonesia dan kalangan sipil.

 

Dia melanjutkan, “Bisa mengatur waktu sendiri dan bebas memilih jam kerja membuat saya betah menjadi instruktur skydiving. Serunya lagi, siswa saya yang tersebar di berbagai negara bisa berlatih di negara yang berbeda-beda, sesuai dengan keinginan masing-masing. Sementara, di Indonesia sendiri juga sudah banyak ada pilihan tempat berlatih terjun payung.”

 

Naila tak gentar menjadi perempuan Indonesia yang berkelana terjun payung di tujuh benua di dunia yaitu, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa, Australia, Afrika, dan Antartika. Ketangguhannya telah membawanya keliling dunia dari Antarktika hingga Gunung Everest. Dia berhasil mendapat penghargaan dan piagam dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di tahun 2020.

 

Atas prestasinya sebagai penerjun payung perempuan tercepat dan pertama di dunia yang menaklukkan tujuh benua dalam kurun waktu satu setengah tahun. Antarktika menjadi benua terakhir yang ditaklukkannya. MURI menilai ini sebagai sesuatu yang unik, apalagi dia selalu tidak pernah lupa mengibarkan bendera merah putih. 

 

“Saya senang sekali setelah berhasil menaklukkan tujuh benua dan terjun payung maupun skydiving pun akhirnya bisa menjadi aktivitas yang trend di Tanah Air. Atlet-atlet terjun payung terus bermunculan, para artis juga banyak yang tertarik mempelajarinya, jadi tak hanya di kalangan militer saja,” lanjut istri dari Christopher David Ings yang bertekad akan terus memajukan dunia skydiving di Indonesia ini.

 

Setelah ribuan kali melakukan aksi terjun payung di berbagai belahan dunia, Naila berterus terang terjun payung di atas Mount Everest, Nepal, yang dilakukannya pada November 2018, menjadi medan yang terberat baginya. Suhu di bawah minus 23 derajat yang dinginnya luar biasa dengan udara sangat tipis, penerjunan harus berada di atas gunung, dan dirinya yang bukan pendaki gunung harus menyusuri jalanan yang harus ditempuh selama empat hari.

 

“Dengan menggunakan helikopter khusus, saya terjun dari atas ketinggian 25.000 kaki dari puncak Mount Everest dengan lokasi yang terjal dan penuh dengan jurang pemisah. Saya harus bisa mendapat lokasi yang tepat, kalau salah sedikit saya bisa mendarat di jurang yang terjal. Saya bersyukur bisa menyelesaikan misi ini, tanpa cedera apapun,” papar ibu dari tiga anak ini dengan bangga. Itulah sebabnya, Naila berpesan kepada perempuan di Tanah Air untuk pantang menyerah. Yakinlah kita bisa melakukan berbagai hal yang mustahil menjadi nyata, selalu semangat menginspirasi sesama, serta berprestasi tanpa henti.