Hijab Bukan Batasan, NIVEA Hijab Run 2025 Ajak Perempuan Terus Bergerak

 

 

Banyak perempuan berhijab ingin tetap aktif, tapi khawatir akan ketidaknyamanan membuat mereka berpikir dua kali sebelum bergerak. Lewat NIVEA Hijab Run 2025, perempuan berhijab di Indonesia diajak untuk merayakan identitas mereka dengan penuh semangat. Acara yang akan digelar pada 23 Februari mendatang di Mall Bintaro Jaya Xchange, ini bukan sekadar ajang lari, tapi juga bentuk dukungan bagi perempuan untuk terus #MelangkahPenuhKeyakinan tanpa rasa ragu.

 

Keyakinan ini pula yang ingin ditekankan oleh Mohamed Mehdi Ben Messaoud, Presiden Direktur Beiersdorf Indonesia. Ia percaya perempuan berhijab punya potensi luar biasa untuk berprestasi di segala bidang, termasuk olahraga. “Kami ingin menginspirasi mereka untuk terus melangkah dan membuktikan bahwa hijab bukan batasan,” ujarnya. NIVEA juga menghadirkan NIVEA Deo Hijab Active, deodoran yang mampu melawan 99,9% bakteri penyebab bau badan, sehingga perempuan bisa tetap segar sepanjang hari, bahkan saat aktif bergerak.

 

Salah satu sosok yang turut menyebarkan semangat ini adalah Aurelie Hermansyah, Face of the Campaign #MelangkahPenuhKeyakinan. Bagi Aurel, hijab adalah bagian dari dirinya, dan ia ingin membuktikan bahwa mengenakannya tidak menghalangi gaya hidup aktif. “Kadang ada tantangan, tapi dengan dukungan yang tepat, kita bisa tetap percaya diri dan terus bergerak maju,” ungkapnya. Melihat komunitas perempuan berhijab yang tak kenal batas, ia semakin yakin bahwa perempuan bisa melangkah lebih jauh dan membawa perubahan.

 

Semangat ini sudah terasa bahkan sebelum acara utama dimulai. Pada 1 Februari 2025, NIVEA Deo Hijab Active memperingati World Hijab Day dengan 99+9 KM Charity Run, sebuah lari estafet sejauh 99+9 km yang diikuti oleh 9 perempuan berhijab inspiratif. Lari ini tidak hanya mengukir rekor MURI sebagai “Lari Estafet oleh Perempuan Mengenakan Hijab Menempuh Jarak Terjauh”, tetapi juga menggalang donasi sebesar Rp299.999.999 untuk program pemberdayaan perempuan di Indonesia Timur.

 

 

Bagi Adita Irawati, pelari pertama dalam Charity Run, setiap langkah yang diambil dengan keyakinan adalah langkah menuju kebebasan. “Saya sudah berlari selama 13 tahun, dan saya percaya hijab bukan hambatan untuk mengejar passion,” katanya. Dengan NIVEA Deo Hijab Active, ia merasa lebih nyaman dan bisa fokus pada tujuan tanpa khawatir. Ia juga mengajak perempuan berhijab lain untuk keluar dari zona nyaman dan membuktikan bahwa kekuatan mereka tidak terbatas.

 

Namun, NIVEA tak hanya mendukung perempuan di dunia olahraga. Lewat kerja sama dengan Rumah SukkhaCitta Foundation, mereka juga berupaya memberdayakan petani perempuan di Indonesia Timur. Salah satu inisiatifnya adalah pembangunan Solar Drying House, fasilitas pengeringan hasil pertanian dengan energi surya. Dengan teknologi ini, petani bisa meningkatkan kualitas hasil panen dan memperkuat ketahanan pangan mereka.

 

Menurut Anggita Riestiyani, Board of Trustees Rumah SukkhaCitta Foundation, perempuan memiliki peran besar dalam kesejahteraan keluarga dan masyarakat. “Ketika perempuan diberdayakan, mereka bisa menciptakan perubahan yang nyata. Dengan pelatihan pertanian berkelanjutan, kami ingin membantu mereka menjadi lebih mandiri dan tangguh,” jelasnya. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya mengembalikan keseimbangan ekosistem melalui pertanian organik.

 

NIVEA membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan bisa hadir dalam berbagai bentuk. “Bukan sekadar olahraga atau produk, tapi bagaimana kita bergerak maju bersama,” ujar Mohamed Mehdi Ben Messaoud. Melalui langkah nyata, NIVEA mendukung perempuan berhijab agar percaya diri, memberi dampak bagi sekitarnya, dan bergerak lebih aktif.