Pendopo, merek usaha Kawan Lama Group, menampilkan koleksi terbarunya bertajuk Langgam Urban dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (29/5). Koleksi ini terdiri dari 18 look, dengan 14 busana perempuan dan 4 busana pria, yang memadukan unsur tradisional Tenun Baduy dengan desain kontemporer.
Langgam Urban adalah interpretasi kontemporer atas kekayaan budaya tradisional Banten yang dirangkai dengan estetika urban masa kini. Koleksi ini menjadi refleksi dari perjalanan budaya yang hidup, berkembang, dan beradaptasi bersama zaman. Siluet longgar, teknik layering, dan detail asimetris menjadi ciri khas desain, dengan penggunaan bahan seperti linen, katun, dan lace.
Sebagai bagian dari ekosistem Kawan Lama Group, Pendopo berperan sebagai rumah bagi lebih dari 300 UMKM di Indonesia. Hingga saat ini, lebih dari 12.000 produk lokal telah dikurasi oleh Pendopo sebagai bagian dari upaya mendorong pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya Indonesia.
Head of Pendopo, Putu Laura, menyampaikan bahwa Jakarta menjadi referensi utama dalam pengembangan koleksi ini. “Kami melihat Jakarta sebagai ruang pertemuan banyak budaya. Koleksi ini mencoba menangkap energi itu, dan mengolahnya ke dalam bentuk busana yang bisa dikenakan sehari-hari tanpa kehilangan unsur asal,” ujarnya.
Selain busana, Pendopo juga menampilkan aksesori etnik modern, seperti kalung, anting, dan pin dari bola rotan dan batu alam. Seluruh koleksi dikembangkan dengan pendekatan kolaboratif bersama pengrajin di wilayah Banten, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam praktik produksi lokal.
Booth interaktif Pendopo di Plenary Hall (W30–W31) menampilkan pengenalan bahan, proses produksi, dan latar belakang budaya dari koleksi Langgam Urban. Pengunjung dapat melihat langsung teknik penyusunan motif serta cerita di balik setiap desain sebagai bagian dari penguatan pemahaman publik terhadap keragaman tekstil Indonesia.
Dengan semangat Ronakultura Jakarta yang diusung IFW 2025, Langgam Urban tidak hanya tampil sebagai koleksi busana, namun hadir sebagai cermin dari identitas perempuan yang terus mencari keseimbangan antara asal dan arah. [Foto:Istimewa]