Peringati Hari Vitiligo Sedunia, Regenesis Dukung Vitiligan Rayakan Diri Apa Adanya

Saat ini, industri estetika tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Meski begitu, masih ada kelompok yang kerap luput dari perhatian: para penyandang vitiligo atau yang akrab disebut vitiligan. Berbeda dari perusahaan lain, PT Regenesis Indonesia memilih berdiri di sisi yang tak biasa, yaitu dengan menjadi sahabat sekaligus support system yang konsisten mendampingi para vitiligan sejak tahun 2021.

 

Tepat di Hari Vitiligo Sedunia, 21 Juni 2025, Regenesis kembali menggelar program tahunan CSR Selflove Movement di Taman Mini Indonesia Indah. Bukan sekadar seremonial, acara ini menjadi ajang pertemuan penuh makna yang menyatukan komunitas vitiligan, tenaga medis, brand pendukung, dan relawan dari berbagai kota di Indonesia.

“Kami ingin terus menjadi support system yang mengedukasi dan meruntuhkan stigma di masyarakat bahwa vitiligo adalah penyakit menular, padahal bukan,” tegas Ir. Emmy Noviawati, Presiden Direktur PT Regenesis Indonesia. Ia menambahkan bahwa tahun ini sekaligus menjadi momen spesial karena sebagian besar karyawan Regenesis ikut langsung membaur dalam kegiatan komunitas. “Ini bentuk nyata dari core value kami, ICARE,” sambungnya.

 

Regenesis Indonesia bukan pemain baru. Selama lebih dari 1.500 hari, perusahaan ini telah aktif melakukan edukasi daring, membuka ruang diskusi melalui media sosial, dan menjalankan berbagai inisiatif berbasis komunitas. Saat ini, hampir 3.000 vitiligan dan keluarga telah tergabung dalam komunitas daring mereka, melalui platform Instagram Selflove Movement Regenesis dan Facebook Vitiligo Regenesis.

Mengusung tema “Selflove Is My Super Power”, tahun ini Regenesis mengajak para vitiligan untuk mencintai diri mereka sendiri, baik memilih pengobatan maupun menerima kondisi kulitnya dengan penuh syukur. Hal ini diperkuat dengan pembagian buku “Aku Beneran Bahagia” secara gratis kepada seluruh peserta. Buku ini berisi 13 kisah nyata tentang perjuangan individu menemukan kebahagiaan sejati, yang ditulis oleh anggota komunitas Soul Community binaan Bunda Arsaningsih, seorang tokoh kesehatan mental penerima dua penghargaan MURI.

 

“Yang kami perjuangkan bukan hanya kulit yang terlihat sehat, tapi juga hati yang merasa utuh,” kata Apt. Gita Yohanna Thomdean, S.Farm, Corporate Brand Manager Regenesis.

 

Acara semakin lengkap dengan hadirnya sesi edukasi bertajuk “All About Vitiligo dan Perkembangannya” yang dipandu oleh Dini Ika Pratiwi, Marketing Manager Isis Pharma, dan Dr. Panji Respati, Sp.DVE. Dalam diskusi dijelaskan bahwa vitiligo adalah kondisi jangka panjang akibat hilangnya pigmen kulit (melanin), dan bukan penyakit menular. Ia menekankan bahwa tekanan psikologis seperti stres berat dapat mempercepat penyebaran vitiligo, sehingga penting untuk menjaga kebahagiaan dan mencintai diri sebagai langkah preventif.

Selain itu, acara juga semakin meriah dengan hadirnya dua sahabat Selflove Regenesis, Putri Mitra (Purwakarta) dan Raehan (Jakarta), yang membagikan kisah inspiratif mereka dalam menjadikan self-love sebagai “superpower” untuk meraih berbagai pencapaian hidup. Tak ketinggalan, hadir pula para peserta dari berbagai daerah seperti Kediri, Karawang, Purwakarta, Bogor, Bekasi, dan juga anak-anak vitiligan yang datang bersama orang tua mereka. Kehadiran mereka memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas ini.

 

Banyak peserta menyampaikan testimonial positif, seperti Nafisah (9 tahun) yang menyebut bahwa bertemu sesama vitiligan membuatnya merasa seperti memiliki keluarga baru. Lalu, ada juga Andi, yang mengaku senang dengan aktivitas seru seperti “Membangun Menara Bahagia,” sebuah refleksi diri di mana peserta menuliskan hal-hal yang mereka syukuri dalam hidup.

 

Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa program ini sangat dibutuhkan. Harapan agar acara serupa terus digelar setiap tahun pun disuarakan berkali-kali.“Mari bersama kita menjadi support system yang baik bagi para vitiligan di Indonesia,” tutup Emmy.(Arfi | Dok. Regenesis)