Suasana mode terasa sejak memasuki area pameran di JIEXPO, Jakarta. Sepatu, tas, dan aksesori kulit tertata seperti karya seni, menampilkan keanggunan dan kreativitas lokal yang memikat. Semua bertemu dalam Indo Leather & Footwear Expo 2025 yang tahun ini menginjak edisi ke-18, mempertemukan 280 brand dan produsen dari 11 negara.
“Indo Leather & Footwear dan Indo Garment Textile Expo 2025 hadir sebagai wadah yang menyatukan ide kreatif, kemajuan teknologi, dan potensi kerja sama bisnis untuk menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan industri,” ujar Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions dalam Opening Ceremony (14/8). Event tahunan ini menghadirkan buyer potensial dari dalam dan luar negeri untuk berinteraksi langsung dengan produsen lokal di industri kulit, sepatu, garmen, dan tekstil.
Di pameran ini, pengunjung bisa menemukan beragam koleksi alas kaki mulai dari sneakers yang playful, boots chic, hingga flat shoes yang nyaman namun tetap stylish, juga tas dan aksesori kulit dengan detail unik termasuk bahan eksotik dan desain statement. Fashion show dan kontes busana memberi inspirasi memadukan kebaya atau batik dengan gaya modern, sementara inovasi ramah lingkungan seperti kulit alternatif dan teknik produksi berkelanjutan menarik bagi pencinta mode yang peduli lingkungan.
Bagi yang ingin sesuatu yang lebih personal, ada pula layanan kustomisasi, dan suasana networking yang hangat memungkinkan bertemu langsung dengan desainer, pemilik brand, hingga pengrajin yang karyanya memikat.
Kreasi dalam Nuansa Kontemporer
Peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 diisi dengan Kontes Busana bertema Kebaya & Batik, kolaborasi antara PERWANTI, Krista Exhibitions, dan PSMTI. Koleksi yang tampil memadukan detail warisan budaya dengan sentuhan desain yang segar, membuktikan bahwa tradisi selalu punya ruang di panggung mode modern.
Fashion show BRUTUS & BURGO menjadi salah satu penampilan yang mencuri perhatian, memperlihatkan estetika tradisional bisa berpadu dengan karakter desain masa kini.
Ada pula forum diskusi menghadirkan tokoh seperti Poppy Dharsono dari Indonesia Fashion Chamber dan Eddy Widjanarko dari APRISINDO. Mereka berbicara tentang arah baru industri kulit dan alas kaki Indonesia, membahas peluang sekaligus tantangan di tengah dinamika pasar global.
Malam networking pun menjadi ajang berharga untuk mempertemukan pelaku industri, asosiasi, dan buyer internasional. “Melalui ILF dan IGT Expo 2025, kami berharap tercipta kolaborasi yang memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir, mendorong inovasi berkelanjutan, dan membuka akses pasar yang lebih luas,” kata Daud.
Inspirasi Gaya dan Teknologi
Tak hanya memamerkan koleksi jadi, pameran ini juga memperkenalkan teknologi manufaktur yang semakin presisi dan fleksibel, memberi peluang personalisasi sesuai karakter pengguna. Inovasi ramah lingkungan pun hadir sebagai daya tarik bagi pecinta mode berkelanjutan.
Selaku CEO Krista Exhibitions, Daud menutup dengan pesan, “Pameran ini adalah wujud komitmen kami untuk mengangkat industri dalam negeri agar semakin kompetitif di kancah internasional. Karena itu, kami mengundang seluruh pelaku usaha, pembeli, desainer, dan pecinta produk kulit serta alas kaki untuk hadir dan menjadi bagian dari momentum penting ini.”
Indo Leather & Footwear Expo 2025 berlangsung hingga 16 Agustus di JIExpo Kemayoran, dibuka pukul 10.00–19.00 WIB. Acara ini menjadi ruang inspirasi fashionpreneur, maupun siapa saja yang ingin melihat langsung arah masa depan industri fashion Indonesia. (Angie | Dok. Istimewa)