Produk Lokal untuk Gaya Hidup Sehat

Hamzah Parsaoran, Owner It's Buah

 

Kesadaran masyarakat di Tanah Air untuk hidup sehat tumbuh semakin besar sejak pandemi melanda. Peluang itu telah dibidik oleh Hamzah Pasaoran, pemilik It’s Buah yang pertama kali memulai usahanya dengan membuka outlet jus buah pada 2012.

Sudah memiliki jiwa wirausaha sejak masih kuliah, pria kelahiran Samosir, Sumatra Utara, ini mulai dengan berjualan pulsa kepada teman-temannya.

 

Sempat bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi ternama, namun minat pria lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung ini untuk memulai usaha sendiri kian kuat. Dia pun mengundurkan diri dari posisinya yang terbilang cukup lumayan ketika itu. Mencoba terjun sebagai pemasok buah untuk pasar swalayan besar membuatnya menyadari bahwa buah lokal pun memiliki kualitas yang tidak kalah.

 

BACA JUGA:

Mindful Leadership Style

Dari Indonesia untuk Dunia

 

Dari situ Hamzah mencoba peruntungannya dan membuka outlet pertamanya. Tak disangka dalam waktu singkat, usahanya membuahkan hasil yang besar. Didorong pendapatan yang menjanjikan, dalam satu tahun dia berhasil membuka enam outlet. Sayangnya, memasuki tahun kedua, kelima outletnya harus tutup. Dia mengakui hal itu dikarenakan kurangnya perencanaan dan terlalu tergesa-gesa.

 

 

Hamzah mulai membenahi strategi manajemen dan marketingnya serta mulai menyasar pasar online. Setelah belajar digital marketing dan melakukan riset, akhirnya dia menemukan produk yang tepat, yakni cold press juice yang dikemas dalam bentuk paket. Meskipun lebih banyak dalam bentuk paket, It’s Buah tetap melayani penjualan eceran.

 

“Sebelum terjadi pandemi, kami mampu memproduksi 500-600 botol berukuran 300 ml per hari. Dan karena kami menggunakan buah lokal sebagai bahan baku jadi tidak ada kendala pasokan untuk produksi,” tutur ayah tiga anak ini. Dijual seharga Rp65.000/botol, kelebihan lainnya adalah tidak ada tambahan air, gula maupun bahan pengawet dalam produk It’s Buah. Jadi jus hanya dapat bertahan selama tiga jam di luar kulkas. Hal ini sempat menjadi tantangan dalam proses pengiriman, hingga akhirnya hamzah menemukan metode dan rekan ekspedisi yang tepat.

 

 

BERBAGI SAAT PANDEMI

 

Fokus pada buah dan sayuran lokal, menurut Hamzah dampaknya jauh lebih berantai. Selain mengembangkan perdagangan, membeli produk lokal berarti membantu petani, penjual pupuk, bahkan pengusaha transportasi. Tak hanya itu, It’s Buah juga memiliki misi ‘Berbagi Sehat’.

 

“Sehat itu untuk semua, bukan hanya orang yang berada. Dari setiap penjualan cold press juice ini, kami sisihkan untuk program berbagi sehat. Kami bagikan ke anak-anak yang kurang mampu, karena anak-anak adalah masa depan bangsa. Nutrisi pada masa anak-anak sangat berpengaruh pada pertumbuhannya, karena mereka adalah calon pemimpin bangsa,” ujar Hamzah menjelaskan tentang misi sosialnya. Melalui pembelian paket, pelanggan dapat berdonasi untuk driver ojek online maupun untuk donasi APD ke rumah sakit yang membutuhkan selama pandemi.

 

It’s Buah juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan mempergunakan kemasan berupa botol kaca. Pelanggan pun didorong untuk berpartisipasi dengan insentif satu botol cold press juice untuk 10 botol kosong yang ditukarkannya. “Konsekuensi penggunaan botol kaca adalah harga jadi lebih mahal. Tapi kami memang menyasar segmen yang lebih memperhatikan kualitas produk dibanding harga. Lagi pula cost tersebut bisa diakali dengan pengembalian botol tadi. Kalau pengembaliannya bisa 100% akan jauh lebih murah,” pungkas Hamzah menutup wawancara dengan Women’s Obsession.