Stephanie Sicilia: Teknologi Mempermudah Kehidupan Manusia

 

 

Seiring dengan perkembangan kemajuan zaman, teknologi bisa dibilang telah menjadi kebutuhan masyarakat masa kini. Dalam situasi apa pun baik saat pandemi Covid-19, krisis ekonomi, maupun situasi normal kembali, setiap orang tetap memerlukan teknologi untuk mempermudah kegiatan aktivitas sehari-hari.

 

“Kalau untuk saya pribadi selain bekerja di perusahaan teknologi, saya adalah seorang ibu yang baru memiliki bayi dan memanfaatkan teknologi untuk memonitor keadaan anak saya. Itulah sebabnya saya memakai gadget untuk membantu aktivitas keseharian di rumah, selain handphone saya menggunakan produk rumah tangga yang berbasis teknologi. Contohnya, semenjak pandemi dan mempunyai bayi berusia di bawah satu tahun, saya mengandalkan air purifier untuk menjaga kualitas udara. Lalu, ada air fryer untuk membantu urusan makanan di rumah dan memasang CCTV yang berfungsi memantau keadaan situasi di rumah, agar bisa tenang bekerja di kantor,” ujar Stephanie Sicilia, Associate Marketing Director Xiaomi Indonesia.

 

BACA JUGA:

Elly Kohardjo: Bekerja Sepenuh Hati & Meraih Kesuksesan

Niken Prawesti: Kembangkan Lifestyle Hospitality

 

Xiaomi sendiri mempunyai visi dan misi membawa inovasi untuk semua orang dan percaya bahwa teknologi harus bisa diakses oleh siapa pun, sehingga harganya memang harus terjangkau. Jadi, masyarakat mempunyai akses yang sama dan pada akhirnya bisa memperbaiki kualitas hidup manusia.

 

Dia mengatakan, ”Kami percaya bahwa kebutuhan akan produk Xiaomi selalu ada di Indonesia, baik smartphone maupun non-smartphone. Itulah sebabnya, inovasi, produk terkini, dan akses teknologi akan selalu kami bawa ke Indonesia. Namun, memang tidak semua orang mengetahui bahwa produk Xiaomi sebenarnya beragam dan tidak hanya smartphone. Ke depannya kami ingin lebih banyak lagi orang mengetahui bahwa kami adalah perusahaan berbasis teknologi dengan inovasi produk yang beragam dari gadget hingga peralatan elektronik rumah tangga.”

 

 

Selain itu, Xiaomi adalah perusahaan yang memiliki komitmen harus bisa dekat dengan para fans-nya. Bahkan, sebelum Stephanie bergabung di Xiaomi, saat bekerja di perusahaan PR agency dan menghadiri peluncuran produk pertama tahun 2014, dia sempat kaget banyak sekali Xiaomi Fans yang datang.

 

“Kami adalah perusahaan yang bisa dibilang memiliki value untuk selalu mendengarkan masukan dan kritikan dari para penggunanya mengenai produk yang mereka pakai dan butuhkan. Tak heran jika fans loyalnya sangat banyak. Setelah dua tahun lebih hanya dapat bertemu secara online, akhirnya kami bisa roadshow berjumpa kembali dengan mereka ke berbagai kota di luar Jakarta,” papar perempuan yang meraih Master of Science dari The Manchester Metropolitan University ini dengan nada bersemangat.

 

 

 

 

Berbicara mengenai smartphone, tentunya Redmi Note merupakan blockbuster dari smartphone dan Redmi Phone kelas entry-level sangat populer di pasaran. Karena produk Xiaomi memang beragam termasuk peralatan rumah tangga, perusahaan pun berusaha membawa barang-barang yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Sementara, dari sisi produk yang paling populer saat ini adalah tablet dan ini jadi fenomena baru sub-merek Xiaomi, Redmi kemudian merilis tablet pertamanya, yaitu Redmi Pad di Indonesia pertengahan November lalu.

 

Sebelum pandemi market untuk tablet sangat kecil, tapi sejak pandemi Covid-19 jadi meningkat, karena adanya kebutuhan tablet untuk bekerja dan proses belajar mengajar di rumah. Itulah sebabnya, dia percaya ke depannya tablet akan menjadi device yang paling dicari, karena sudah menjadi kebutuhan banyak orang. Sebagai perusahaan global tentunya Xiaomi peduli terhadap pentingnya sustainability dan sadar tentang kewajiban untuk lebih ramah lingkungan, agar memberikan dampak lebih luas dalam ekonomi sirkular dan inovasi rantai pasok di Indonesia. Pertengahan tahun lalu Xiaomi menginisiasi kerja sama dengan platform ekonomi sirkular Octopus yang berperan sebagai pengelola sampah elektronik, sekaligus memberdayakan komunitas pelestari.

 

BACA JUGA:

Maya Kamdani: Berpacu Bangun Investasi Berkelanjutan

Ermey Trisniarty: Selalu Fokus & Konsisten

 

“Jadi jangan hanya membeli elektronik, tapi tidak tahu cara mendaurulangnya seperti apa, itulah sebabnya sangat penting memastikan barang elektronik dibuang dan didaur ulang dengan cara yang tepat. Kami membuka 10 Xiaomi Store di Jabodetabek sebagai drop-off point untuk mengumpulkan sampah elektronik tersebut. Nantinya, sampah elektronik tersebut secara berkala diambil oleh pelestari Octopus yang kemudian menyerahkan kepada pengusaha pengolah sampah,” ungkap Stephanie yang pernah menjadi Regional PR Manager Southeast Asia Xiaomi Technology ini. Lalu, sampah tersebut akan diproses dan dimanfaatkan menjadi sumber energi terbarukan, sehingga tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir.

 

Ketika ditanya bagaimana cara merilekskan pikiran saat dirinya tengah dilanda stres? Dia menjawab, “Di zaman sekarang ini stres sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Untuk meredakannya dan menenangkan pikiran saya biasanya melampiaskan diri dengan kegiatan olahraga Thai Boxing. Selain itu, saya juga rajin membaca hal-hal yang positif dan mengucap syukur, biasanya setelah itu hari-hari yang kita jalani pun menjadi lebih ringan dan rileks kembali.”

 

Elly S | Foto: Fikar Azmy